Minggu, 30 September 2018

Cara Cek Online di STIP



1.Masukan kode pelaut (10 angka)
2. Kode sertifikat ex: BOCT (39)
3. Kode STIP (01)
4. Tahun diklat (18)
Contoh : 6211092431390118
Selamat mencoba

Working Principle 2 stroke

1. langkah Isap & Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMA ke TMB



Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah ke 2  Usaha & Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA.




Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi (lihat pula: Sistem bahan bakar).
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala, sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan baka

Faktor Faktor Temperatur Pelumasan


Beberapa faktor yang mempengaruhi temperature oli naik lebih tinggi dari yang ditetapkan pabrikan mesin;
1. Adanya gejala blow pass akibat piston ring sudah aus.
2. Pembakaran tidak normal.
3. Banyaknya lumpur carbon menempel di pipa2 capiler yang mengganggu proses ekspansi panas dari oli ke air.
4. Banyaknya sulfur yang menempel di jalur air pipa2 capiler, sehingga volume air yang melintas di pipa2 capiler yang tersumbat  meniadi berkurang...
5. Kualitas oli kurang bagus.
6. Semakin besarnya gesekan di bantalan2 di dalam mesin itu sendiri.
7. Mesin memikul beban yang terlalu besar.
8. F.w cooling system terganggu.....sehingga sebagian panas dari pembakaran, terekspansi ke oli pelumas....

Paralel Generator


Syarat Utama Sinkronisasi Paralel Generator

Untuk melakukan Sinkronisasi Paralel Generator setidaknya harus 4 syarat dapat kita penuhi untuk masing-masing generator yang akan masuk kedalam sistem.

Phase Sequence (Phasa R, S, T harus sama)

Voltage Magnitude (Tegangan masing-masing pembangkit harus sama)

Frequency (Frekuensi masing-masing pembangkit harus sama)

Phase Angle (Perbedaan sudut phasa R,S,T masing-masing pembangkit harus sama)

Cara Pengoperasian Purifier


1. Cara menjaiankan Purifier


Adapun petunjuk-petunjuk dalam menjaiankan purifier tipe MOPX 205 adalah:

Menghidupkan sumber tenaga dan papan penghubung utama yang ada dalam Control Room
Buka kran atau katup air tawar dari tangki air tawar ke purifier
Buka kran bahan bakar masuk dan keluar purifier.
Buka kran untuk heater atau pemanas dalam hal ini pemanas uap, untuk mendapatkan pemanasan yang rata inaka uap yang masuk harus distel dengan penunjukan angka antara 65° C-70° C.
Setelah semua kran dalam keadaan terbuka, maka langkah selanjutnya adalah periksa lubricating oil pada rumah worm gear yang dapat dilihat pada gelas duga, bila kurang segera ditambah.
Periksa rem (brake) harus dalam keadaan bebas.
Jalankan heater atau pemanas dengan menekan tombol on pada Control Box .
Jalankan pompa bahan bakar purifier.
Purifier siap untuk diopersaikan, dengan menekan tombol start maka motor dari purifier mulai berputar, dalam waktu lebih kurang 5 menit putaran dari purifier akan mencapai maksimal yang dapat dilihat pada penunjukan jarum ampere meter. Pada saat pertama start karena beban untuk berputar agak berat maka penunjukan jarum ampere meter mencapai 10 ampere, tetapi bila putaran sudah normal maka penunjukan jarum ampere meter akan bergerak turun hingga mencapai sekitar 6 ampere.
Setelah putaran normal dan maksimum maka dapat dilakukan sludging atau blow up secara manual dengan menggunakan air tawar 2-3 kali dengan tujuan membuang sisa-sisa kotoran yang menempel pada bowl disc.
Bila system air tawar sudah bekerja dengan baik maka purifier sudah siap untuk melaksanakan pemisahan bahan bakar dengan air dan kotoran, dengan menekan tombol on pada panel program kontrol purifier maka purifier akan bekerja secara otomatls untuk melakukan pemisahan bahan bakar.

2. Cara menghentikan Purifier

Tutup kran bahan bakar masuk dan keluar purifier
Matikan pemanas bahan bakar.
Blow up dengan menggunakan air tawar 2-3 kali
Tekan tombol off pada Panel Control Program Purifier maka secara otomatis purifier akan melakukan sludging terlebih dahulu untuk membuang kotoran yang tersisa di dalam bowl (mangkuk) sebelum purifier tersebut stop.
Stop motor purifier Apabila purifier sedang beroperasi ada empat hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Temperatur bahan bakar
Tekanannya, baik tekanan hisap dan purifier maupun tekanan dan dalam purifier ke tangki harian bahan bakar.
Lubricating Oil (minyak lumas) pada rumah worm gear (roda gigi).
Getaran dan suara/bunyi yang mencurigakan pada purifier.

Pengertian OWS dan Bagian - Bagiannya


Oily Water Separator (OWS) adalah pesawat yang mampu memisahkan air dari air buangan yang mengandung minyak sampai hasil pemisahannya mencapai kurang dari 15 ppm.

Bagin-bagian dan fungsi OWS yaitu :
Blige Pump, berfungsi sebagai penghisap air got
Bilge Separator ( Stage I ), berfungsi sebagai tabung pemisah air got dengan minyak.
Coaliser ( Stage II ), berfungsi sebagai penampungan air got yang di pisah oleh bilge separator dari endapan minyak.
Disk ( Lempengan-lempengan ), berfungssi sebagai alat pemisah air got dengan minyak karena perbedaan berat jenis
Piston valve, berfungsi sebagai katup untuk mengalirkan air isap yang terpisah yang dimana minyak air kotor masuk ke Sludge tank.
Selenoide Valve, berfungsi sebgai pengatur aliranair got, bekerja atas dasar kiriman sinyal dari minyak air kotor ( centra unit )
Sludge Oil Tank ( tangki minyak air kotor  ), berfungsi sebagai penampungan minyak air kotor.
Filter, berfungsi sebagai penyaringan yang berada di coaliser ( stage II ).
 Prisip dan Kerja OWS :
Air got dihisap oleh Bilge pump diteruskan ke bilge separator ( stage II ) yang bercampur dengan minyak. Gravity Disck dalam bilge separator yang berputar secara sentrifuse oleh motor penggerak yang mengakibatkan memisahnya bagian-bagian berat dengan lain-lainnya yang ringan. karena pengaruh berat jenis antara air got dengan minyak kotor, maka minyak kotor terlempar bagian atas, sedangkan bagian air got terlempar kebawah ( pengaruh sentrifugal ). minyak tersebut akan mengirim sinyal ke unit control mengakibatkan selenoide valve bekerja, membuka membran piston valve, sehigga minyak kotor masuk ke sludge tank,s sedangkan air got masuk ke coaliser ( stage II ) . ke fillter naik keatas sisi kananmembalik menurun kebawah lewat filtter ke sisi kiri. konsentrasi air got dapat di monitor menggunakan OPM ( Oil Pollution Monitor ) bila konsentrasi menunjukan 15 ppm maka air got di buang kelaut namun bila konsentrasi melebihi dari 15 ppm maka keadaan sistem coaliser secara flushing dengan harapan menurunkan ppm tersebut normal dengan menurunkan overboard. minyak kotor akan ditampung di sludge tank, selanjutnya di bakar menggunakan Insalator yang mengakibatkan minyak terbakar menjadi gas dan dikarenakan pencemaran minyak tidak diperbolehkan di buang ke laut.



sistem Pendinginan Di Kapal


1 Umum
Sistem pendingin yang biasa digunakan ada 2 macam, yaitu :
1.             Sistem Pendingin terbuka,
Merupakan sistem pendingin yang langsung berhubungan dengan air laut. Sistem ini menggunakan air laut yang langsung masuk untuk mendinginkan komponen yang perlu untuk didinginkan.
2.             Sistem Pendinginan Tertutup,
Sistem pendingin yang menggunakan air tawar yang disirkulasikan dalam suatu sirkuit tertutup untuk mendinginkan komponen yang perlu didinginkan. Kemudian air tawar tersebut didinginkan oleh air laut, kemudian air tawar tersebut disirkulasikan kembali untuk mendinginkan komponen. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu:
·         Sistem independent
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan tiap-tiap komponen didinginkan secara terpisah, tidak bersama dalam sebuah penukar panas.
·         Sistem terpusat
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan komponen, dikumpulkan untuk didinginkan secara bersama, dalam sebuah heat exchanger.
Sistem pendingin ini didesain dengan hanya mempunyai satu heat exchanger yang didinginkan dengan air laut, sedangkan untuk cooler yang lain termasuk jacket water, minyak pelumas, udara bilas, didinginkan dengan air tawar yang bertemperatur rendah. Sistem pendingin jenis ini sangat kecil peralatan yang berhubungan langsung dengan air laut sehingga masalah korosi dapat dikurangi.

Sistem pendingin terpusat terdiri atas tiga sirkuit yaitu :
1.         Sea water circuit, merupakan pendingin dengan fluida air laut yang mendinginkan sentral cooler, sirkuit ini disuplai dengan pompa sea water pump, air laut diambil dari sea chest pada sisi kapal, out put aliran ini akan langsung dibuang keluar melaui over board.
2.         Fresh water circuit, dibagi lagi menjadi 2 yaitu:
Merupakan pendinginan dengan air tawar yang didinginkan oleh air laut. Air tawar ini mendinginkan beberapa cooler yang sudah terpasang pada engine, adapun yang didinginkan oleh air tawar adalah sebagai berikut:
a.         Charge air cooler
Charge air cooler adalah heat excanger yang mendinginkan udara turbo charge dengan suhu udara yang masuk pada turbo adalah 40 - 70 oC dan dengan suhu masuk air tawar sebesar pada aftercooler 38 oC.


b.         Oil Cooler
Oil Cooler yaitu mendinginkan oli pelumasan untuk main engine dengan suhu outlet oil sebesar 75 oC dan dengan suhu air tawar masuk sebesar 38 oC.
            c.         Jacket water Cooler
Air yang dari aftercooler dan oil cooler dicampur kemudian dipompa dengan Water Jacket
Pump masuk Water Jacket dengan suhu masuk sebesar 85 oC dan suhu keluar 96 oC.