Rabu, 31 Juli 2013

Generator


picture (generator)


GENERATOR
Adalah mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.

CONTOH TENAGA LISTRIK
Tenaga panas, tenaga air, motor diesel dan motor listrik.

FUNGSI TENAGA MEKANIS
Untuk mengubah kumparan kawat penghantar  dalam medan magnet di antara kumparan.

CARA MERAWAT GENERATOR DARURAT DI KAPAL
1.       Warning up generator seminggu sekali
2.       Ganti oli carter sesuai jam kerja.
3.       Bersihkan FO dan LO filter sesuai dengan jamnya.
4.        Cock air radiator agar tetap penuh.
5.        Check timing belt.
6.       Check air bateray.
7.       Chech tegangan vateray (charging)
8.       Arus bolak balik.

PROSES TERJADINYA TENAGA MEKANIK TENAGA  LISTRIK ADA BEBERAPA SYARAT
1.       Adany fluks yang timbuloleh dua buah kutup magnet.
2.       Adanya kawat penghantar.
3.       Adanya putaran yang menybabkan penghantar memotong fluks2 magnet.

FUNGSI LILITAN PENGUAT
Untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadiny proses elektromagnetis.

FUNGSI SIKAT-SIKAT PADA GENERATOR :
1.       Untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar dengan beban.
2.       Tempat terjadinya komotasi (atau terbuat dari bahan arang)

KOMOTATOR 
Adalah alat yang merubah arus bolak balik dalam rotor menjadi arus listrik searah di luar rotor

KOMOTATOR
1.       Berfungsi sebagai penyearah mekanik bersama sikat2 membuat suatu kerja sama yang di sebut komotasi.
2.       Di antara setiap lempeng (segmen komotator) terdapat bahan isolator.

KOMOTATOR TERDIRI DARI
1.       Komotator bar, merupakan tempat terjadinya pergesekan antara komotator dengan sikat2.
2.       Riser, bagian yang menjadi tempat hubungan komotator dengan ujungdari jalur lilitan jangkar.
3.       Lilitan jangkar, berfungsi sebagai tempat terbentuknya GGL induksi

FREKUENSI adalah banyaknya gelombang dalam satu detik.

AMPLITUDO adalah nilai makksimum gelombang.

PERIODE adalah waktu yang di tempuh untuk satu gelombang dalam satu detik.

TERNGKAN SEBAB JIKA AKI DALAM WAKTU YANG LAMA TIDAK DI PERGUNAKAN MUATAN LISTRIKNYA DAPAT BERKURANG ATAU JIKA LAMA DAPAT KOSONG.
Karena aki tidak di pergunakan lagi, maka melalui elektrolitny itu sendiri akan menjadikan aliran pengosongan dengan intensitas arus yang kecil arus ini di sebut dalalm aliran Internal Current yang mengalir melalui kotoran2 tersebut merupakan kontraminis dari elektrominisdari elektro yang murni untuk mengimbang arus tersebut.
KEUNTUNGAN AKI NIFE DI BANDING DENGAN AKI TIMAH ADALAH
Aki Nife mempunyai kekuatan jauh lebih besar di banding dengan aki Timah, karena elktrolitny menggungakan bahan yang bersifat basah maka bak nya dapat di buat dari logam begitu pula dengan kerangkanya, aki ini bagus untuk alat2 potable tahan getaran dan tidak mudah rusak karena jatuh, kerugianya adalah kapasitasnya lebih kecil di banding aki timah.

POLARISASI
Adalah penutupan terhadap elektroda2 karena adanya proses pemisahn oleh arus listrik terhadap elektrolite.

ELEMEN KERING
Adalah elemen yang elektrolite basah/cair sehingga harus di aliri listrik (recharge) agar dapat mengalirkan listrik.

EXCITER
Adalah sama dengan pembangkit listrik atau generator listrik daerah kecil yang memperkuat medan magnet generator listrik utama.
PRINSIP KERJANYA adalah jka sebuah penghantar listrik di gerakkan did lam medan magnet maka dalam kawat tersebut timbul gaya listrik (volt) penghantar listrik kawat.

TRANSFORMETER
Susunan lempengan plat besi  lunak yang berisolasi/mempunyai  lilitan primer dan lilitan sekunder.
FUNGSINYA adalahuntuk mendapatkan tegangan bolak balik yang di inginkan dari tegangan bolak balik yang ada.

MOTOR LISTRIK 
Adalah suatu pesawat yang merubah daya motor listrik menjadi daya keluar mekanik.

ARUS SEARAH
Adalah arus listrik yang mempunyai frekwensi tidak mempunyai beberapa fase dengan besaran lemah dan besaran sedang.

ARUS BOLAK BALIK
Adalah listrik yang mempunyai frekwensi mempunyai beda fase dan berkekuatan tinggi.

CONTOH MAKALAH MESIN


CONTOH MAKALAH
BAB   I
PENDAHULUAN
skripsi teknik mesin


1.1.    Pendahuluan
Semakin  meningkatnya  perkembangan  hidup  manusia  maka  jamanpun  ikut  berkembang  dengan  pesat.  Karena  perkembangan  manusia  bertambah  maju  maka  bidang  teknologipun  ikut  berkembang  sangat  pesat  dengan  harapan  segala  kebutuhan  manusia  dapat  terpenuhi  dengan  baik.

Jika  diperhatikan,  segala  kebutuhan  manusia  tidak  lepas  dari unsur  logam.  Kerena  hampir  semua  alat  yang  digunakan  manusia  terbuat  dari  unsur  logam.  Sehingga  logam  mempunyai  peranan  aktif  dalam  kehidupan  manusia  dan  menunjang  teknologi  dijaman  sekarang.  Oleh  karena  itu  timbul  usaha – usaha  manusia  untuk  memperbaiki  sifat – sifat  dari  logam  tersebut.  Yaitu  dengan  merubah  sifat  mekanis  dan  sifat  fisiknya.

Adapun  sifat  mekanis  dari  logam  antara  lain  :  kekerasan,  kekuatan,  keuletan,  kelelahan  dan  lain – lain.  Sedangkan  dari  sifat  fisiknya  yaitu  dimensi,  konduktivitas  listrik,  struktur  mikro,  densitas,  dan  lain – lain.

Karena  banyaknya  permintaan  yang  bermacam – macam  maka  diadakan  pemilihan  bahan.  Pemilihan  bahan  tersebut  dapat  dipersempit  sesuai  dengan  kegunaannya.  Seperti  misalnya  pada  baja  karbon.  Baja  karbon  mendapat  prioritas  yang  utama  untuk  dipertimbangkan.  Karena  baja  karbon  mudah  diperoleh,  mudah  dibentuk  atau  sifat  permesinannya  baik  dan  harganya  relatif  murah.  Karena  baja   karbon  mendapat  prioritas  utama  maka  dituntut  untuk  memodifikasi  atau  memperbaiki  sifatnya  seperti  kekerasan,  kekerasan  pada  permukaan,  tahan  aus  akibat  gesekan.  Karena  hal  tesebut  maka  perlu  diadakan  proses  perlakuan  panas  guna  menambah  kekerasan  dari  bahan  tersebut.

Perlakuan  panas  adalah  suatu  perlakuan  (treatment)  yang  diterapkan pada  logam  agar  diperoleh  sifat – sifat  yang  diiginkan.  Dengan  cara  pemanasan  dan  pendinginan  dengan  kecepatan  tertentu  yang  dilakukan  terhadap  logam  dalam  keadaan  fase  padat  sebagai  upaya  untuk  memperoleh  sifat – sifat  tertentu  dari  logam. skripsi teknik mesin

Salah  satu  cara  adalah  dengan  menggunakan  proses  karburasi  yaitu  dengan  mengeraskan  permukaannya  saja.  Karburasi  adalah  salah  satu  proses  perlakuan  panas  untuk  mendapatkan  kulit  yang  lebih  keras  dari  sebelumnya. 

Dan  berdasarkan  hal – hal  tersebut  diatas  maka  penulis  mencoba  untuk  mengadakan  suatu  penelitian  dengan  judul  :

“  ANALISA   PENGARUH  WAKTU  TAHAN   TERHADAP  BAJA  KARBON  RENDAH  DENGAN  METODE   PACK  CARBURIZING  “  

1.2.    Rumusan  Masalah
Adapun  alasan  bidang  ini  disesuaikan  dengan  kebutuhan  pada   bidang  industri  yang  semakin  modern,  dalam  hal  ini  adalah  pengembangan  sifat – sifat  dari  logam.  Yang  mana  mempunyai  kekerasan  yang  baik  tapi  juga  ulet.  Dimana  aplikasinya  digunakan  pada  alat – alat  potong,  alat – alat  pahat,  roda  gigi  atau  kontruksi  mesin  yang  sering  mengalami  kontak  antara  bahan  satu  dengan  bahan  lainnya.

Dengan  proses  perlakuan  panas  dengan  metode  karburasi  diharapkan  dapat  memperpanjang  umur  pemakainanya  tetapi  masih  memiliki  sifat  keuletan  pada  bagian  dalamnya. skripsi teknik mesin

1.3.    Batasan  Masalah
Karena  luasnya  masalah  ilmu  perlakuan  panas  khususnya  masalah  karburasi,  maka  masalah  yang  akan  dibahas  adalah  mencakup  pengerasan  permukaan  dan  waktu  tahan  carburasi  pada  material  baja  karbon  rendah.  Hal – hal  yang  berhubungan  dengan  proses  kimia  dan  perpindahan  panas  pada  waktu  pendinginan  tidak  dibahas.

Dan  batasan  yang  diberikan  agar  peneliti  lebih  spesifik  adalah  sebagai  berikut  :
  • Bahan  spesimen  uji  adalah  Baja  Karbon  Rendah.
  • Kondisi  pada  awal  pemanasan  adalah  sama untuk  setiap  spesimen.
  • Bahan  untuk  proses  perlakuan  panas  pada  Pack  Carburising  adalah  Bubuk  Carbon  aktif   +    Natrium  Carbonat  sebagai  energizer.
  • Open  pemanas  yang  digunakan  adalah  milik  Balai  Latihan  Kerja  Industri  Surabaya.
  • Proses  pendinginan  yang  dilakukan  adalah  dengan  cara  pendinginan  langsung  (dirrect  quenching).
  • Pengujian  kekerasan  menggunakan  uji  kekerasan  Vickers.
  • Temperatur  pemanasan  8750 C.
  • Waktu  pemanasan  adalah  15  menit,  30  menit,  dan  50  menit.
  • Media  pendinginan  yang  digunakan  adalah  oli.

1.4.    Tujuan
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui hubungan  penahanan  waktu  pemanasan  terhadap  difusi  karbon dan  kekerasannya,  media  pendinginan  terhadap  kekerasan  dan sejauhmana  kekerasan  permukaan  dapat  dicapai  dengan  proses karburasi  pada  material  baja  karbon  rendah.

Disamping  itu  sebagai  penerapan  materi – materi  yang  didapat  dibangku  kuliah  sehingga  diharapkan  akan  menambah  pengetahuan,  wawasan  dan  keterampilan  mahasiswa  teknik  mesin  khususnya.

Pembuatan  Tugas  Akhir  ini  adalah  salah  satu  persyaratan  bagi  mahasiswa  untuk  menyelesaikan  program  sarjana  sesuai  dengan  kurikulum  yang  berlaku  pada  Jurusan  Mesin,  Fakultas  Teknik  Universitas  17  Agustus  1945  Surabaya.

1.5.    Sistematika  Penulisan
Makalah  yang  disampaikan  dalam  penulisan  tugas  akhir  ini  disajikan  dalam  bentuk  sistematika  sebagai  berikut  :
BAB  I        PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan  masalah,  tujuan penelitian, dan sistematika  penulisan
BAB  II        DASAR  TEORI
Berisikan  dasar – dasar  teori  yang  didasarkan dari  hasil  studi  literatur  dan  jurnal
BAB  III        METODA  PENELITIAN
Berisikan  alur  penelitian  yang  akan  dilakukan oleh  penulis.
BAB  IV        ANALISA  DATA
Berisikan  data  hasil  pengujuan.
BAB  V        KESIMPULAN
BAB  II
DASAR  TEORI
skripsi teknik mesin
Sebelum membaca landasan teori pada contoh skripsi teknik mesin ini, saya akan memberi tahu terlebih dahulu bahwa landasan teorinya tidak saya cantumkan semuanya dikarenakan banyak nya data yang harus saya posting, yang membuat proses posting menjadi lama, memakan waktu, maka dari itu saya memberikan layanan download dibawa posting skripsi teknik mesin ini, harap maklum ya teman teman semua


2.1.    Perlakuan  Panas
Perlakuan  panas  didefinisikan  sebagai  kombinasi  operasi pemanasan  dan  pendinginan  terhadap  logam  atau  paduan  dalam keadaan  padat  dengan  waktu  tertentu,  yang  dimaksud  memperoleh sifat - sifat  tertentu.  Langkah  pertama  pada  setiap  proses  laku  panas  adalah  memanaskan  logam  bersama  campurannya  sampai temperatur  tertentu,  lalu  menahan  beberapa  saat  pada   temperatur itu  kemudian  didinginkan  langsung.  Selama  proses  ini  akan  terjadi beberapa  perubahan  struktur  mikro,  dimana  perubahan  ini  akan menyebabkan  terjadinya  perubahan  sifat  dari  logam  tersebut.

2.2.    Pengerasan  Permukaan
Pengerasan  permukaan  disebut  juga  case  hardening,  dapat  juga  dikatakan  sebagai  suatu  proses  laku  panas  yang  diterapkan  pada  suatu  logam  agar  memperoleh  sifat – sifat  tertentu.  Dalam  hal  ini  hanya pengerasan  permukaannya  saja.  Dengan  demikian  lapisan  permukaan  mempunyai  kekerasan  yang  tinggi,  sedangkan  bagian  yang  dalam  tetap  seperti  semula,  yaitu  dengan  kekerasan  rendah  tetapi  keuletan  atau  ketangguhannya  tinggi.

Dalam  pemakaian  suatu  bagian  mesin  atau  perkakas  sering kali  diperlukan  permukaan  yang  keras  dan  tahan  aus  dengan bagian  inti  yang  relatif  lunak  dan  ulet  atau  tangguh.  Baja  yang dikeraskan  dengan  cara  konvensional  memang  dapat  menghasilkan permukaan  yang  keras  dan  tahan  aus,  tetapi  kurang  ulet.  Pengerasan permukaan  dimaksudkan  untuk  mengeraskan  bagian  permukaannya saja,  sedang  bagian  inti  tetap  lunak  dan  ulet,  sehingga  secara keseluruhan  benda  masih  cukup  ulet  tetapi  sekarang  permukaan menjadi  lebih  keras  dan  tahan  aus.skripsi teknik mesin

Untuk  itu  pengerasan  permukaan  atau  case  hardening  adalah  merupakan  salah  satu  jalan  keluar  yang  cukup  baik.  Dengan  pengerasan  permukaan  akan  diperoleh  permukaan  yang  lebih  baik  dari  sebelumnya.  Dengan  pengerasan  pada  permukaan  akan  menyebabkan  lapisan  permukaan  menjadi  kuat  atau  keras  dan  pada  lapisan  permukaan  itu  terjadi  tegangan  sisa  yang  berupa  tegangan  tekan.  Karena  hal  tersebut  maka  benda  kerja  menjadi  lebih  tahan  terhadap  kelelahan,  atau  fatigue  limitnya  menjadi  naik.  Biasanya  proses  perlakuan  panas  ini  dilakukan  terhadap  roda  gigi,  pahat,  cetakan  (dies),  alat – alat  potong,  alat – alat  pada  kontruksi,  dan  lain - lain. 

Karena  banyaknya  cara  proses  pengerasan  permukaan  diantaranya  adalah  :
  • Carburising  (karburasi  mengunakan  media  padat,  cair,  atau  gas)
  • Nitriding
  • Dan  lain – lain.

Oleh  karena  itu  penelitian  ini  hanya  menggunakan  proses  karburasi  (Carburising)  menggunakan  media  padat.
BAB  III
METODE  PENELITIAN
skripsi teknik mesin


Pada  penelitian  ini  penulis  meneliti  tentang  pengaruh  penahanan  waktu  pemanasan  (holding  time)  terhadap  kekerasan  baja  karbon  rendah  pada  proses  karburasi  dengan  menggunakan  media  padat.  Jadi  penahanan  waktu  pemanasan  dan  media  pendinginan  dibuat  bervariasi  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  sejauhmana  pengaruh  terhadap  kekerasan  yang  dihasilkan.

3.1.    Alur  Penelitian
Dalam melakukan  penelitian  dibutuhkan  alat–alat  antara  lain :
a.    Material  Benda  uji.
Material  atau  spesimen  yang  digunakan  adalah  baja  karbon  rendah  perupa  plat  strip.
Komposisi  kimia  :

b.    Kawat
Berfungsi  sebagai  pengikat  benda  uji  agar  memudahkan  dalam  pengambilan  dari  kotak  sementasi  pada  waktu  proses  pendinginan. 
c.    Bubuk  karbon  (arang  kayu)  dan  bubuk  barium  karbonat.
d.    Kotak  sementasi  (kotak  karbon)


gambar  3 – 2  :  Kotak  Sementasi

Kotak  sementasi  harus  memiliki  karakteristik  sebagai  berikut  :
  • Harus  rapat  sehingga  tidak  memungkinkan  adanya  kebocoran  dari  gas  yang  terbentuk.
  • Tahan  suhu  tinggi  untuk  waktu  yang  relatif  lama.
  • Sesuai  untuk  bentuk  dan  ukuran  benda  kerja  yang  akan  diproses.
  • Memiliki  sifat  mekanik  yang  memadai  sehingga  tidak  terjadi  perubahan  bentuk  pada  sat  mengalami  pemanasan  pada  waktu  yang  cukup  lama.
  • Relatif   ringan.
Biasanya  bahan  Sementasi  terbuat  dari  :
  • Baja  Cr – Ni
  • Bahan  ini  harganya  relatif  mahal,  tetapi  bahan  ini  sangat  stabil  pada  suhu  yang  tinggi  serta  relatif  ringan.
  • Baja  lunak,  murah  tetapi  masa  pakainya  singkat.
  • Besi  cor,  relatif  tebal  (rata – rata  diatas  10  mm)  agar  masa  pakainya  menjadi  panjang.
e.    Penjepit
Berfungsi  untuk  pengambilan  kotak  karbon  dari  tungku  dan  benda  uji  dari  kotak  karbon.
BAB  IV
DATA  DAN  PEMBAHASAN
skripsi teknik mesin


Dari  pengujian  yang  dilakukan  terhadap  baja  karbon  rendah,  dengan  adanya  proses  perlakukan  panas  maka  didapat  hasil  yaitu  berupa  perubahan  sifat  mekanis  dari  benda  uji.

4.1.    Hasil  Pengujian  Kekerasan
Dalam  pengujian  ini  pengambilan  data  kekerasan  dilakukan  pada  :
  • Permukaan  dan  penampang  benda  uji  sebelum  dilakukan  case  hardening  (perlakuan  panas).
  • Pada  permukaan  dan  penampang  benda  uji  setelah  mengalami  proses  perlakuan  panas  (cese  hardening)  dengan  metode  pack  carburising.
Pengujian  kekerasan  pada  permukaan  spesimen  dilakukan  secara  acak  pada  permukaan.  Sedangkan  pada  pengujian  pada  penampang  dilakukan  indentasi  secara  diagonal  dengan  jarak  yang  teratur  dari  permukaan.

Sebelum  dilakukan  proses  perlakuan  panas  benda  uji  dilakukan  pengujian  kekerasan  terlebih  dahulu  dengan  :

Pengujian  kekerasan    :  HV
Beban            :  30  kg
Lama  pembebanan        :  15  detik
Penetrator            :  Intan  (diamond)

Pengujian  dilakukan  terhadap  salah  satu  benda  uji  dan  kekerasan  antara  benda  uji  satu  dengan  lainnya  sebelum  pengujian  dianggap  sama.
BAB  V
KESIMPULAN
skripsi teknik mesin


5.1.    Kesimpulan

Setelah  memperoleh  data – data  hasil  pengujian  kekerasan  pada   proses  pengerasan  permukaan  maka  dapat  disimbulkan  bahwa  :
  • Semakin  lama  waktu  penahan  (Holding  Time)  maka  semakin  tebal  difusi  karbon  pada  benda  uji  dan  dengan  adanya  penambahan  unsur  karbon  pada  permukaan  maka  kekerasan  permukaan  benda  uji  bertambah  keras.   Hal  tersebut  dapat  diketahui  dengan  melihat  hasil  perhitungan  kadar  karbon  pada  benda  uji.  Kadar  karbon  yang  tinggi  membuat  permukaan  benda  uji  semakin  keras  dan  getas. skripsi teknik mesin
  • Dengan  pendinginan  langsung  dapat  mempengaruhi  kekerasan  permukaan  benda  uji,  hal  tersebut  dapat  diketahui  dengan  melihat  hasil  hasil  kekerasan  benda  uji.  Pada  proses  pengerasan  suatu  material  akan  diperoleh  hasil  yang  maksimal  bila  dicapai  struktur  martensit.  Dan  struktur  martensit  ini  hanya  dapat  dicapai  dari  fase  austenit  yang  didinginkan  dengan  cepat.  Dengan  pendinginan  yang  cepat  dari  temperatur  austenit  nk  diperoleh  bentuk  kristal  BCC  yang  tergeser  menjadi  BCT  akibat  perbedaan  temperatur  yang  tinggi  pada  materil.

5.2.    Saran
Karena  keterbatasn  penelitian  ini  maka  diharapkan  pada   penelitian – penelitian  selanjutnya  tentang  proses  perlakuan  panas  lainnya  secara  khusus  dan  secara  umum,  karena  dalam  hal  ini  sangat  berguna  untuk  menambah  dan  memperjelas  pengetahuan  dibidang  Metallurgy.

SERTIFIKAT KAPAL



SERTIFIKAT KAPAL

Sertifikat kapal dan Surat kapal harus dimiliki oleh sebuah kapal pertama sekali dimana saat kapal baru selesai dibangun atau baru dibeli. Tentu perlu diadakan surey untuk melengkapi data-data kapal yang diperlukan mengeluarkan sertfikat atau surat-surat kapal oleh instansi yang berwewenang dan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, setelah segala sesuatunya selesai, maka kapal yang bersangkutan diberikan Sertfikat kapal dan atau Surat-surat kapal antara lainsertifikat ukur kapal, surat tanda pendaftaran kapal, Flag Of Convenience, sertifikat garis muat kapal, sertifikat penumpang kapal, sertifikat dreating, dan surat kapal lainnya.

1. Surat Ukur kapal atau Certificate of Tonnage and Measurement
Surat Ukur kapal atau Certificate of Tonnage and Measurement adalah suatu Sertifikat kapal yang diberikan setelah diadakan pengukuran terhadap kapal oleh juru ukur dan instansi pemerintah yang berwenang, yang merupakan sertifikat pengesahan dan ukuran-ukuran dan tonase kapal menurut ketentuan yang berlaku.
 Pasal 347-352 KUHD serta pasal 45 UU. 21, Th. 1992 mengatur tentang Surat Ukur. Setelah diadakan pengukuran kepada kapal diberikan Surat Ukur Kapal.

Isi dari sebuah Surat Ukur kapal itu antara lain, Nama Kapal, Tanda Selar (Nomor Registerresmi kapal), Tempat asal kapal, Jumlah dek, jumlah tiang, dasae berganda, tangki ballast kapal, Ukuran Tonnage, Volome dan lainnya.

Surat Ukur kapal tidak berlaku lagi atau tidak mempunyai masa berlaku lagi apabila kapal tidak berganti nama, tidak berubah konstruksi, tidak tenggelam, tidak terbakar, musnah dan sejenisnya. Juru ukur dari instansi pemerintah yang berwenang, biasanya dari pegawai di lingkungan Dirjen Perhubungan Laut, dan hanya kapal-kapal yang besarnya 20 m3 keatas yang wajib memperoleh Surat Ukur.


2. Surat Tanda Pendaftaran Kapal
Surat Tanda Pendaftaran Kapal adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa kapal telah dicatat dalam register kapal-kapal, yaitu setelah memperoleh Surat Ukur, dimana tujuan dari Pendaftaran kapal ini adalah untuk memperoleh Bukti Kebangsaan Kapal.

Pasal 314 KUHD dan pasal 46 UU.21 Th. 1992 mengatur tentang pendaftaran kapal. Oleh Pejabat Kesyahbandaran yang membuat Akta/Surat Tanda Pendaftaran Kapal dikeluarkan sesuai dengan peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Prosedur pendaftaran sebuah kapal untuk memperoleh Surat Tanda Pendaftaran adalah sebagai berikut , pendaftaran kapal ditujukan kepada Pejabat kesyahbandaran dengan dilampiri Akte penjualan (Bill of Sale), perjanjian Jual-Beli, Surat Pernyataan Kebangsaan, Anggaran Dasar (AD) Perusahaan, Salinan Surat Ukur, Sertifikasi Pelepasan dari Negara sebelumnya, Surat ijin pembelian, Surat Kuasa (jika pengurusannya dikuasakan kepada orang lain).

Maksud dan tujuan Pendaftaran kapal ialah untuk mendapatkan Tanda Kebangsaan dan Surat Laut atau Surat Pas Kapal. Kapal yang belum didaftarkan dalam register kapal tidak mungkin mendapat suatu bukti kebangsaan. Tanda bukti kebangsaan berupa Surat laut atau Pas Kapal itu penting karena dengan mengibarkan bendera kebangsaan dapat diketahui kebangsaan dari kapal yang bersangkutan.
Manfaat dan atau kekustan dari Bukti Kebangsaan Kapal (Surat Kaut atau Pas Kapal) adalah :
1. Sebagai kekuatan hukum didalam Negara Indonesia, artinya :
- Bahwa kapal sudah didaftarkan dalam register kapal
- Bahwa kapal itu bukan kapal asing, melainkan kapal Indonesia yang tunduk pada hukum Negara Indonesia
2. Sebagai kekuatan hukum dikuar Negara Indonesia, meliputi :
- Bahwa pada saat kapal berada di wilayah teritorial negara lain, diatas kapal itu tetap merupakan wilayah Kedaulatan Negara Republik Indonesia,

Jadi dapat disimpulkan bahwa kapal diberi surat Ukur setelah diadakan pengukuran oleh Juru Ukur, kemudian kapal didaftarkan untuk memperoleh Tanda Pendaftaran Kapal. Setelah itu diberikan Bukti Kebangsaan berupa :
1. Surat Laut : diberikan kepada kapal yang besarnya 500 m3 atau lebih (isi kotor) yang bukan kapal nelayan atau kapal persiar,
2. Pas Kapal : diberikan kepada kapal yang besarnya 20 m3 atau lebih (isi kotor) tetapi kurang dari 500 m3 , yang bukan kapal nelayan atau kapal pesiar, dengan nama Pas Tahunan,
3. Pas Kecil (Pas Biru) : diberikan kepada kapal-kapal yang isi kotornya kurang dari 20 m3 atau kapal nelayan dan kapal pesiar.


3. Sertifikat kapal Bendera Kemudahan ( Flag Of Convenience )
Bendera kemudahan itu adalah kapal yang menggunakan Bendera Kebangsaan Negara yang tidak sama dengan Kebangsaan dari pemilik kapal tersebut.

Contoh sebuah kapal yang menggunakan bendera kemudahan itu adalah bila pemilik kapal adalah warga negara Indonesia akan tetapi kapalnya didaftarkan di Panama, jadi kapal tersebut mempunyai register Panama.

Ada beberapa hal yang penting perlu diketahui mengapa banyak kapal yang mencari bendera kemudahan itu dikarenakan :
  • Pemilik kapal dengan sengaja menghindari Pajak Nasional
  • Menghindari peraturan-peraturan keselamatan pelayaran
  • Menghindari adanya standae Pelatihan dan sertifikasi untuk para pelaut
  • Menghindari peranan Organisasi Pelaut dalam melindungi tenaga kerja Pelaut
  • Me,nayar Upah Pelaut dibawah standar ITF (International Transport workers Federation)
Beberapa nama Negara yang dapat memberikan Bendera Kemudahan kapal (Flag Of Convenience) antara lain : Antigua & Barbuda, Aruba, Bahamas, Belize, Bermuda, Cambodia, Canary Island, Caymand Island, Cook Island Cyprus, German International, Ship Register (GIS), Konduras, Lebanon, Liberia, Luxemburg, Malta, Marshall Island, Mauritius, Metherland Antilles, Panama, St. Vincent, Sri Langka, Tuvalu, Vanuta, Burma, Barbades.


4. Sertifikat Garis Muat kapal( Load Line Certificate )
Sertifikat Garis Muat kapal atau Load Line Certificate dalah suatu sertifikat yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Kebangsaan kapal, berdasarkan Perjanjian Internasional (monvensi) tentang garis muat dan lambung timbul (free board) yang memberikan pembatasan garis muat untuk tiap-tiap musim atau daerah atau jenis perairan dimana kapal berlayar.

Maksud dan Tujuan dari setifikat garis muat itu adalah agar kapal tidak dimuati lebih dari garis muat yang diijinkan sehingga kapal tetap memiliki daya aping cadangan ( reserve of buoyance).

Adapun isi dari sertifikat garis muat meliputi Nama kapal, nama panggilan kapal, nama pelabuhan pendaftaran, isi kotor, dan ukuran serta susunan lambung timbul kapal/Merkah Kambangan/Plimsol Mark dituliskan huruf :
  • S = Musim panas
  • W = Musim Dingin
  • WNA = Musim Dingin Atlantik Utara
  • T = Daerah Tropis
  • FW = Daerah Air Tawar
  • TFW = Daerah Air Tawar di tempat Tropis
Gambar Plimsoll Mark Pada Kapal Barang
Kapal Pangangkut Log
5. Sertifikat kapal Penumpang ( Passanger Ship Safety Certificate )
Sertifikat kapal penumpang hanya diberikan kepada kapal penumpang yang mengangkut penumpang lebih dari 12 orang. Sebuah kapal penumpang dapat diberi sertifikat kapal penumpang harus memenuhi syarat-siarat sebagai berikut :
6. Sertifikat Hapus Tikus kapal( Dreating Certificate )
Sertifikat Hapus Tikus (dreating Certifikat) adalah suatu sertifikat kapal yang diberikan kepada sebuah kapal oleh Departemen Kesehatan yaitu Kesehatan Pelabuhan ( Port Health ), setelah kapal yang bersangkutan di semprot dengan uap campuran belerang atau cyanida dan telah diteliti tidak terdapat tikus di kapal atau relatif sudah sangat sedikit jumlahnya.

Masa berlaku sertifikat ini adalah 6 bulan dan dapat diperpanjang selama 1 tahun. Jika telah habis masa berlakunya tetapi kapal belum disemprot lagi hanya diteliti dan temui bahwa tidak ada atau tidak banyak tikus di kapal, maka kepada kapal itu diberikan Surat Keterangan yang disebut dengan Pembebasan Hapus Tikus ( Dreating Exemption ) yang berlaku 6 bulan.

Pembebasan Hapus Tikus di kapal ( Dreating Exemption ) adalah sebuah Surat Keterangan yang diberikan kepada sebuah kapal yang Sertifikat Hapus Tikusnya telah gugur / tidak berlaku lagi, dimana kapal tersebut tidak/belum disemprot lagi dengan uap campur belerang atau cyanida, melainkan hanya di teliti dan didapati bahwa tidak ada atau tidak banyak tikus di kapal. Pembebasan Hapus tikus ( Dreating Exemption ) diberikan
dengan masa berlakunya 6 bulan.
7. Surat-surat Kapal Yang Lain
Kapal yang datang dari laut dengan membawa muatan dan/atau penumpang, Nakhoda sudah membuat dan menyiapkan dokumendokumen kapal yang lain seperti :
  • Crew List adalah Daftar nama dari seluruh anggota/awak kapal
  • Personal Effect List adalah Dafttar nama dan jumlah barang pribadi milik awak kapal dibuat dalam kepentingan pemeriksaan Petugas Bea dan Cukai. Dibuat untuk kapal yang datang dari luar negeri.
  • Cargo Manifest adalah daftar muatan di kapal
  • Cargo Discharging List adalah Daftar muatan yang akan dibongkar di pelabuhan yang bersangkutan
  • Passangers List Daftar nama penumpang dikapal
  • Harbour Report (Warta Kapal) merupakan suatu warta kapal yang berisi segala keterangan mengenai kapal, muatan, air tawar, bahan bakar penumpang, hewan ada tidaknya senjata api dikapal, tempat berlabuh atau tempat sandar.
  • International Declaration of Health adalah suatu pernyataan bahwa kapal sehat, tidak tersangka dan tidak terjangkit suatu penyakit menular
  • Daftar / Sijil Awak kapal adalah suatu buku yang berisi Daftar nama dan jabatan Anak Kapal, yaitu mereka yang melakukan tugas diatas kapal yang harus diketahui serta disyahkan oleh Syahbandar (Pasal 375 KUHD).
Perbedaan Crew List dengan Sijil Awak kapal dapat dilihat dari :
  • Crew List hanya berlaku sekali pakai yaitu pada saat kapal memasuki pelabuhan. Sijil Awak Kapal berlaku terus, sepanjang tidak ada alasan untuk menggugurkannya
  • Crew List dibuat dan ditanda tangani oleh Nakhoda setiap kali masuk pelabuhan. Sijil Awak kapal ditanda tangani oleh Syahbandar setiap ada Awak kapal yang naik dan turun dati kapal ( sign on atau sign off )

ENGINE ROOM


ENGINE ROOM
Poros propeller merupakan salah satu bagian terpenting dari instalasi penggerak kapal. Putaran mesin ditransmisikan ke propeller melalui poros, maka poros sangat mempengaruhi kerja mesin bila terjadi kerusakan.
Yang perlu diketahui adalah bahwa kedudukan poros propeller dengan mesin induk adalah harus segaris atau dengan kata lain harus dalam satu garis sumbu. Jika kelurusan garis atau sumbu poros dan mesin induk belum tercapai maka perlu dibuat tambahan dudukan untujk mesin atau mengurangi tinggai dengan jalan mengurangi tebal bantalan, asalkan tebal bantalan amsih dalam batas yang memenuhi criteria tebal minimum suatu bantalan.
Bantalan juga digunakan untuk mengurangi terjadinya getaran pada poros yang mengakibatakan berkurangnya efektifitas poros propeller juga untuk menghindari terjadinya deformasi pada poros propeller

 Bagian – Bagian poros.
Tenaga kerja yang dihasilkan mesin induk di teruskan dalam bentuk putaran melalui serangkaian poros ke baling-baling diberikan dorongan yang di bangkitkan oleh baling-baling di teruskan kebadan kapaloleh poros baling-baling.Rangkaian poros itu disebut “Shafting” dan pada umumnya terdiri dari bagian –bagian berikut :
1. Poros pendorong ( Trust Shaft)
2. Poros bagian tengah (Poros antar) Intermediate shaft
3. Poros baling-baling ( Propeller shaft)
Ketiga poros ini saling di hubungkan oleh flange couplings ( sambungan flens)

KONSTRUKSI KAMAR MESIN KAPAL

Kamar mesin adalah kompartemen yang sangat penting pada sebuah kapal. Di tempat inilah terdapat mesin penggerak kapal yang biasanya dinamakan mesin induk atau mesin utama. Di kamar mesin pula terletaksumber tenaga untuk membangkitkan listrik yang berupa generator listrik kapal, pompa-pompa, dan bermacam-macam peralatan kerja yang menunjangpengoperasian kapal. Konstruksi kamar mesin dibuat khusus karena adanya beban-beban tambahan yang bersifat tetap, seperti berputarnya mesin utama dan mesin lainnya.Situasi umum di dalam kamar mesin dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar ini dapat dilihat mesin utama menggerakkan baling-baling tunggal.
gambar1. Kamar Mesin yang Tidak Terletak di Belakang1. Ambang palka 2. Terowongan poros3. Ruang mesin 4. Cerobong
5. Baling-baling 
6. Kemudi
Untuk poros antara yang melalui ruang muat, dibuat terowongan poros baling-baling di bagian bawah ruang muat. Selain itu ada lagi tipe kapal yang mempunyai kamar mesin langsung di belakang, maksudnya tanpa ruang palka di antara kamar mesin dengan ceruk buritan. Kamar mesin di tengah jarang sekali digunakan. Untuk kamar mesin di belakang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar2. Konstruksi Kamar Mesin di Belakang
1. Mesin utama, 2. Generator,3. Wrang kamar mesin, 4. Tangki pelumas cadangan,5. Poros antara, 6. Poros baling-baling, 7. Baling-baling, 8. Kemudi, 9. Tangki air tawar, 10. Cerobong asap
Kamar mesin pada kapal-kapal besar biasanya lebih dari dua lantai. Pada lantai pertama atau lantai alas dalam terletak mesin utama dan pada lantai kedua terletak generator pembangkit tenaga listrik. Jumlah generator lebih dari satu, dan umumnya dua atau tiga. Hal tersebut dimaksudkan sebagai cadangan, jika salah satu generatornya rusak atau sedang dalam perbaikan.
Pada Gambar 3 diperlihatkan pandangan atas dari sebuah kamar mesin. Di sini dapat dilihat bahwa mesin utama terletak tepat pada bidang simetri kapal dan tiga buah generator listrik terletak pada lantai yang sama.

Gambar 3 Pandangan Atas Kamar Mesin

Gambar pandangan atas kamar mesin dibuat berdasarkan pandanganatas dari lantai kamar mesin dan dinamakan gambar rencana tata letak kamar mesin.
Gambar-gambar lain yang lebih detail dari kamar mesin berpedoman pada gambar rencana tata letak kamar mesin, misalnya gambar fondasi mesin pompa-pompa, botol angin, keran-keran, dan sistem pipa pada kamar mesin.

A. Wrang pada Kamar Mesin
Wrang pada kamar mesin pada umumnya dipasang secara melintang.Ada kalanya di kamar mesin dipakai konstruksi dasar ganda. Hal tersebut mengingat ruang-ruang yang tersedia di antara wrang dapat dimanfaatkan sebagai tangki-tangki, seperti tangki bahan bakar dan minyak pelumas. Tetapi, dalam hal ini tidak berarti konstruksi alas tunggal sama sekali tidak dipakai. Di antara penumpu bujur fondasi mesin, modulus penampang Wrang alas boleh diperkecil sampai 40%. Tinggi pelat bilah wrang alas di sekitar fondasi mesin sedapat mungkin diperbesar, artinya tidak terlalu kecil jika dibandingkan dengan tinggi wrang. Tinggi wrang alas yang disambung ke gading-gading sarang harus dibuat sama dengan tinggi penumpu bujur fondasi. Tebal pelat tegak wrang alas tidak boleh kurang dari :
t = h/100 + 4 (mm)
di mana :
h = 55 B - 45 (mm).
B = Lebar kapal (m).
h minimum = 180 mm.

Pada dasar ganda, lubang-lubang peringan di sekitar fondasi mesin dibuat sekecil mungkin. Bila lubang peringan ini berfungsi pula sebagai jalan masuk orang, harus diperhitungkan dengan besar badan orang rata-rata. Tepi lubang peringan sebaiknya diberi pelat hadap atau bidang pelatnya diperlebar dengan penguat - penguat, bila tinggi lubang peringan lebih besar dari ½ kali tinggi wrang. Dasar ganda dalam kamar mesin harus dipasang wrang alas penuh pada setiap gading-gading. Tebal wrang di kamar mesin diperkuat sebesar (3,6 + N/500)% dari wrang di ruang muat. minimal 5% maksimal 15% dan N adalah daya mesin (kW). Penumpu samping yang membujur di bawah pelat hadap fondasi yang dimasukkan kedalam alas dalam harus setebal penumpu bujur fondasi di atas alas dalam. Hal ini sesuai dengan Gambar 6.4 dan perhitungan fondasi. Di dalam dasar ganda di bawah penumpu bujur fondasi, dipasang penumpu samping setebal wrang alas yang diperkuat setinggi alas ganda sesuai denganperhitungan tebal pelat tegak wrang alas. Jika pada setiap sisi mesin ada dua penumpu bujur fondasi untuk mesin sampai 3.000 kW, salah satu penumpunsamping boleh dibuat setengah tinggi bawah alas dalam. Penumpu samping yang menjadi satu dengan penumpu bujur fondasi, pemasangannya harus diperpanjang dua sampai empat kali jarak gading melewati sekat ujung kamar mesin. Perpanjangan dua sampai empat kali tersebut dihubungkan dengan sistem konstruksi alas dari ruang yang berhubungan. Di antara dua penumpu bujur fondasi, alas dalam harus dipertebal 3 mm dari yang direncanakan. Ketebalan ini diteruskan tiga sampai lima kali jarak gading dari ujung-ujung fondasi mesin.

B. Fondasi Kamar Mesin
Fondasi kamar mesin merupakan suatu sarana pengikat agar mesin tersebut tetap tegak dan tegar pada posisi yang telah ditetapkan atau supaya mesin menjadi satu kesatuan dengan kapalnya sendiri. Pemasangan fondasi mesin dibuat sedemikian rupa sehingga kelurusan sumbu poros mesin dengan poros baling-baling tetap terjamin. Hubungan antara mesin utama, fondasi mesin, dan wrang.
Kekakuan fondasi mesin dan konstruksi dasar ganda di bawahnya harus mencukupi persyaratan. Hal ini dimaksudkan agar deformasi konstruksi masih dalam batas-batas yang diizinkan. Mulai dari tahap perencanaan dan pembuatan fondasi mesin harus dipikirkan penyaluran gaya-gayanya, baik kearah melintang maupun ke arah membujur kapal.
Ketebalan pelat penumpu bujur fondasi tidak boleh kurang dari :
t = N/15 + 6 (mm), untuk N < t =" N/750" t =" N/1.875" n =" Kapal" style="text-align: justify;"> Jika pada setiap sisi motor dipasang dua penumpu bujur, tebal penumpu bujur tersebut dapat dikurangi 4 mm. Tebal dan lebar pelat hadap fondasi mesin harus disesuaikan dengan tinggi fondasi dan tipe mesin yang dipakai, sehingga pengikatan dan kedudukan mesin dapat dijamin sempurna. Tebal pelat hadap paling sedikit harus sama dengan diameter baut pas, penampang pelat hadap tidak boleh kurang dari :
F1 = N/15 + (30 cm2), untuk N 750 kW.
F1 = N/75 + 70 (cm2) N > 750 kW.
Penumpu bujur fondasi mesin harus ditumpu oleh wrang. Untuk pengikatan dengan las, pelat hadap dihubungkan dengan penumpu bujur dan penumpu lintang dengan kampuh K. Hal tersebut jika penumpu bujur lebih besar dari 15 mm.

C. Gading dan Senta di Kamar Mesin
Perencanaan dan pemasangan gading-gading di kamar mesin pada pokoknya sama dengan pemasangan pada bagian-bagian kapal lainnya. Jadi, untuk perhitungan gading-gading di kamar mesin masih menggunakan peraturan untuk gading-gading di ruang muat. Oleh karena kamar mesin merupakan tempat khusus yang mendapat beban tambahan, antara lain bangunan atas atau rumah konstruksi khusus yang dapat menyalurkan bebanbeban tersebut. Konstruksi tersebut berupa perbanyakan gading-gading besar atau sarang dan senta lambung. Gading-gading besar dipasang di kamar mesin dan ruang ketel, bila ada ruang ketel. Adapun pemasangannya ke atas sampai ke geladak menerus teratas. Jika tinggi sisi 4 m, jarak rata-rata gading besar adalah 3,5 m dan jika tinggi sisi 14 m, jarak rata-rata gading besar adalah 4,5 m. Gading-gading besar dipasang pada ujung depan dan ujung belakang mesin motor bakar, jika motor bakar mempunyai daya mesin sampai kira-kira 400 kW. Dan jika motor bakar berdaya kuda antara 400 – 1.500 kW, dipasang sebuah gading besar tambahan pada pertengahan panjang motor. Untuk tenaga yang lebih besar lagi dayanya, minimal ditambah 2 buah gading besar lagi.
Jika motor bakar dipasang di buritan kapal, harus dipasang senta di dalam kamar mesin, sejarak 2,6 m. Letak senta diusahakan segaris dengan senta di dalam ceruk buritan, jika ada, atau gading-gading besar tersebut harus diperkuat. Jika tinggi sampai geladak yang terendah kurang dari 4 m, minimum dipasang sebuah senta. Ukuran senta tersebut sama dengan ukuran gading besar. Untuk menentukan modulus penampang gading-gading besar, ukuran penampangnya tidak boleh kurang dari :
W = K 0,8 e I Ps (cm3),
Di mana :
e = Jarak antara gading besar (m).
I = Panjang yang tidak ditumpu (m).
Ps = beban pada sisi kapal (kN/m2).

Momen kelembaman atau momen inersia gading-gading besar tidakboleh kurang dari :
J = H (4,5 H – 3,75) c 102 (cm4), untuk 3 m H 10 m.
J = H (7,25 H – 31) c 102 (cm4), untuk H > 10 m.
c = 1 + (Hu - 4) 0,07
di mana :
Hu = Tinggi sampai geladak terbawah (m)

Adapun Pelat bila Gading - Gading besar dihitung dengan rumus sebagai berikut :
h = 50 H (mm), dengan h minimum = 250 mm.
t = h (mm), dengan t minimum = 8,0 mm.
Kapal-kapal dengan tinggi kurang dari 3 m harus mempunyai gadinggading besar dengan ukuran tidak boleh kurang dari 250 kali 8 mm dan luas penampang pelat hadapnya minimum 12 cm2.

D. Selubung Kamar Mesin
Dengan proses pembangunan kapal, sewaktu bangunan atas dan rumah geladak belum dipasang, mesin utama sudah harus dimasukkan. Untuk memasukkan mesin ke dalam kamar mesin, dibuat lubang khusus di atas kamar mesin yang berupa bukaan dan dinamakan selubung kamar mesin. Bukaan di atas kamar mesin dan kamar ketel tidak boleh lebih besar dari kebutuhan yang ada. Dan, kebutuhan di sekitar selubung tersebut harus diperhatikan cukup tidaknya komponen konstruksi melintang yang dipasang. Pada ujung-ujung harus dibundarkan dan jika perlu diberi penguatanpenguatan khusus. Potongan melintang kamar mesin dengan selubung.

Pada Gambar 4 dapat dilihat pandangan samping keseluruan kamar mesin, mulai dari dasar ganda sampai ke cerobong asap.
Gambar 4 Pandangan Samping Seluruh Isi Kamar Mesin
1. Pondasi mesin
2. Mesin utama
3. Dinding selubung kamar mesin
4. Jendela atas
5. Cerobong asap
6. Sekat depan kamar mesin
7. Sekat belakang kamar mesin
8. Pipa gas buang
9. Pelat alas
10. Geladak utama
11. geladak kimbul
12. Geladak sekoci


Menurut BKI, tinggi selubung diatas geladak / tidak boleh kurang dari 1,8 m, dengan catatan L tidak melebihi 75 m dan tidak kurang dari 2,3 m. Jika L sama dengan 125 m atau lebih, harga-harga diantaranya diperoleh interpolasi. Ukuran-ukuran penegar, tebal pelat dan penutup selubung yang terbuka sama dengan untuk sekat ujung bangunan atas dan untuk rumah geladak. Ketinggian selubung di atas geladak bangunan atas sedikitnya 760 mm, sedangkan ketebalan pelatnya boleh 0,5 mm lebih tebal dan perhitungan di atas dengan jarak penegar satu sama lain, yaitu 750 mm. Ketinggian bilah 75 mm dan ketebalan penegar harus sama dengan tebal pelat selubung. Pada selubung kamar mesin dan ketel yang berada di bawah geladak lambung timbul atau di dalam bangunan atas tertutup, tebal pelatnya harus 5 mm. Jika terletak di dalam ruang muat, tebalnya 6,5 mm. Pemasangan pelat ambang tersebut harus diteruskan sampai ke pinggir bawah balok geladak. Jika selubung kamar mesin diberi pintu, terutama di atas geladak terbuka dan di dalam bangunan atas yang terbuka, bahan pintu tersebut harus dibuat dari baja. Pintu tersebut harus diberi penguat dan engsel yang baik, dan dapat dibuka atau ditutup dari kedua sisi dan kedap cuaca dengan pengedap karet atau pasak putar. Persyaratan lain untuk pintu ini mempunyai tinggi ambang pintu 600 m di atas geladak posisi 1 (di atas geladak lambung timbul) dan 380 mm di atas geladak posisi 2 (di atas geladak bangunan atas). Pintu tersebut harus mempunyai kekuatan yang sama dengan dinding selubung tempat pintu dipasang.

E. Terowongan Poros
Pada kapal – kapal yang mempunyai kamar mesin tidak terletak di belakang, poros baling-baling akan melewati ruangan di belakang kamar mesin tersebut. Untuk melindungi poros baling - baling diperlukan suatu ruangan yang disebut Terowongan Poros (Shaft Tunnel). Terowongan poros dibuat kedap air dan membujur dari sekat belakang kamar mesin sampai sekat ceruk buritan. Ukuran terowongan harus cukup untuk dilewati orang. Hal ini supaya orang masih dapat memeriksa, memperbaiki, dan memeliharanya. Ada dua tipe terowongan poros yang sering digunakan, yaitu terowongan yang berbentuk melengkung dan yang berbentuk datar sisi
atasnya. inding-dinding terowongan poros dibuat dari pelat dan diperkuat dengan penegar-penegar. Sesuai dengan ketentuan dari BKI, tebal dinding terowongan dibuat sama dengan tebal pelat kedap air dan ukuran penegar juga dibuat sama dengan prenegar sekat kedap air. Apabila dinding terowongan digunakan sebagai tangki, ukuran pelat dan penegar harus memenuhi persyaratan untuk dinding tangki. Tipe terowongan yang mempunyai atap melengkung mempunyai konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tipe terowongan datar, sehingga tebal pelat dapat dikurangi sampai 10% dari ketentuan. Penegar penegar atap dibuat mengikuti kelelengkungan atap dan disambung lurus dengan penegar dinding terowongan. Pada tipe terowongan poros atap datar, penegar-penegar dinding terowongan dengan pelat lutut. Jarak penegarpenegar trowongan poros pada umunnya dibuat sama dengan jarak gading atau wrang.
Pada bagian atas terowongan poros dapat pula dipasang papanpapan pelindung yang berguna untuk menahan kerusakan yang di akibatkan oleh muatan.
Terowongan poros dapat juga dimanfaatkan untuk penempatan instalasi pipa. Pipa-pipa tersebut diletakkan di bawah tempat untuk berjalan di dalam terowongan poros. Di terowongan ini terdapat pula pintu kedap air, yaitu untuk menghubungkan terowongan dengan kamar mesin.

F. UKURAN KAMAR MESIN
  1. Panjang Kamar Mesin, Sebagai Dasar Pertimbangan Pemasangan Mesin Kapal Dan Perlengkapan Kapal Satu hal penting pada tahap awal perancangan adalah menentukan panjang kamar mesin, karena ukuran ini menentukan panjang kapal secara keseluruhan, yang selanjutnya juga mempengaruhi bentukkapal, performance, struktur dan sebagainya. Diluar pertimbangan kemudahan akses dan perawatan, panjang kamar mesin sebaiknya sependek mungkin, karena makin panjang kamar mesin, makin besar berat konstruksi, dan makin kecil kapasitas / ruang muat.
  2. Tinggi Kamar Mesin. Engine casing harus dibuat cukup tinggi untuk perawatan dan overhaulmesin induk secara priodik diadakan perawatan dan penggantian sehinggaperlu untuk di keluarkan, untuk keperluan pengeluaran piston ini dibutuhkanruang yang cukup atau tinggi engine casing harus cukup menunjang pekerjaan ini.
G. LAYOUT KAMAR MESIN
Seperti yang telah disebutkan dimuka bahwa sangat penting membuat layout perencanaan awal untuk menentukan akibat dari pemilihan tenaga penggerak terhadap konfigurasi atau susunan ruang untuk permesinan. Didalam buku peraturan Klasifikasi Indonesia Volume III untuk MachineryConstruction bagian satu B tentang Documents for approval menyatakan :
  1. Before the start of manufacture, drawings showing the general lay out of the machinery installation together with all drawing of parts subject to mandatory testing, to the extent specified in the following sections ofVolume III, are each to be submitted in triplicate to the society.
  2. The drawings must contain all the data necessary for checking thedesign, the loads and the stresses imposed. Where necessary, design calculations relating to components and descriptions of the plant are also to be supplied.
Untuk merencanakan kamar mesin seluruh kebutuhan system harus ditentukan secara detail. Di dalam pertimbangan perancangan kamar mesin bukan hanya Meminimumkan volume ruang mesin atau panjang kamar mesin namun harus di pertimbangkan pencapaian layout yang rational untuk mesin utama dan mesin bantu. Juga harus dipertimbangkan kemungkinan untuk pemasangan, pengoperasian, perawatan praktis, reparasi maupun penggantian.

1. PLATFROM
Di dalam merancang platform di dalam kamar mesin, beberapa pertimbangan perlu diambil yang antara lain adalah sebagai berikut :
  • Luas platform diusahakan sekecil mungkin, sesuai dengan kebutuhan.
  • Peralatan yang berat diusahakan tidak diletakkan di platform, agar konstruksi platform tidak menjadi terlalu berat dan titik berat kapal tidak bergeser keatas.
  • Salah satu platform kamar mesin sebaiknya dibuat sama tinggi dengan platform tertinggi mesin induk untuk memudahkan perawatan dan overhaul mesin.
  • Untuk platform yang lain harus dipertimbangkan tinggi untuk perpipaandan pengkabelan, demikian juga kemungkinan overhaul permesinan yang besar seperti diesel generator dan sebagainya. Harus diperhatikan juga bahwa clearance ( tinggi ) minimum untuk lewat adalah sekitar 2 meter.
2. PEMASANGAN POSISI MESIN INDUK
Pada kapal dengan kamar mesin di belakang, posisi mesin induk harus diusahakan sejauh mungkin kebelakang untuk memperkecil panjang kamar mesin. Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menetapkan posisi mesin induk adalah seperti berikut :
  • Tempat untuk intermediate shaft ( poros antara ).
    Poros propeler harus dicabut dan diperiksa secara periodik, karenaitu dibelakang mesin induk harus ada tempat yang cukup untuk mencabutnya.Jarak antara ujung belakang poros engkol mesin dan ujung depan tabung poros ( stren tube ) harus lebih panjang dari panjang poros propeler. Biasanya diberikan margin sebesar 500 – 1000 mm seperti telah disebutkan dimuka.
  • Tempat untuk lewat dan perpiaan.
    Di sisi – sisi ujung belakang mesin induk harus ada tempat yang cukup untuk orang lewat maupun penempatan perpipaan di bawah floor.
  • Tempat untuk cadangan poros propeler.
    Kalau kapal membawa cadangan poros propeler, tempatnya biasanya disisi poros antara ini harus dipastikan pada saat menetapkan posisi mesin induk. Untuk menggantung poros cadangan tersebut, ruang diatasnya sekitar 2 meter harus bebas agar dapat menempatkan takal pengangkat ( chain block ). Untuk prosedur pencabutan poros propeler dan pengikatan poros cadangan, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan perencana system poros.
  • Tempat untuk pengencangan baut pengikat.
    Disekitar baut pengikat dan baut pas mesin induk harus tersedia ruang bebas agar orang bisa mengencangkan dan memeriksa baut pengikat mesin induk dengan leluasa. Karena itu tempat diatas baut – baut tersebut juga harus bebas dari perpipaan. Biasanya sisi dalam dari blok “ B “ ( side girder ) dibawah floor juga harus bebas.
  • Tempat untuk membuka tutup poros engkol ( deksel ).
    Kedua sisi mesin induk pada ketinggian floor harus bebas dari penempatan peralatan untuk memudahkan pembukaan deksel. Biasanya tempat sekitar 600 mm di sekeliling mesin induk pada ketinggian floor dianggap cukup sekaligus untuk jalan ABK.
  • Grating mesin induk.
    Untuk memudahkan perawatan dan pengawasan grating mesin induk tidak boleh dipotong. Kalau hal itu terpaksa dilakukan, misalnya untuk memudahkan pengangkatan peralatan dari floor ke atas, sebaiknya hal itu dikonsultasikan pihak produsen mesin. Lebar Engine Casing sebaiknya cukup untuk memasukkan mesin induk lengkap dengan gratingnya.
  • Pengikatan bagian atas mesin induk.
    Untuk tipe mesin tertentu seperti Mitsuib & W l90GFCA dan L80GFCA, harus dibuat sejumlah alat pengikat. Untuk ini balok grating mesin dihubungkan dengan balok pengikat ke struktur kapal. Jumlah balok pengikat yang dibuat harus dengan persetujuan pihak produsen mesin. Karena fungsi pengikat ( top bracing ) ini untuk menghilangkan getaran, maka struktur kapal tempat pengikat ini harus betul – betul rigid. Karena itu juga sebaiknya platform kapal dibuat pada ketinggian grating mesin induk. Dalam merancang peletakan tangga, perpipaan, ducting ventilasi dll. Harus diperhatikan adanya batang – batang pengikat ini.
  • Manifold gas buang.
    Manifold gas buang mesin induk setelah turbocharger harus diikat pada struktur kapal dengan penyangga yang kuat. Penyangga ini harus begitu kuat sehingga mampu menahan getaran yang kuat serta tahan terhadap ekspansi termal akibat temperatur gas buang yang tinggi. Struktur kapal tempat penyangga ini tentu saja harus sama kuat dengan penyangganya. Untuk mengatasi tegangan akibat ekspansi termal, pada pipa gas buang harus dipasang beberapa expansion joint. Pada tahap awal perancangan, penempatan dan pengikatan pipa gas buang ini harus dirancang sebaik baiknya. Pengaturannya harus sedemikian sehingga kerugian tekanan bisa diperkecil dengan cara :
    1. Sedikit mungkin jumlah bengkokan.
    2. Radius belokan tidak lebih kecil dari diameter pipa.
    3. Total panjang pipa harus sependek mungkin.
    4. Sudut persilangan harus seruncing mungkin.
    Kerugian tekanan yang di ijinkan untuk seluruh panjang pipa adalah 300 mm.